DRAFT MAKRO TEKHNIK BIMBINGAN KONSELING
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Gasal
Mata Kuliah : Teknik dan Manajemen Bimbingan Konseling Islam
Dosen Pengampu : Anila Umriana , M.Pd
Disusun Oleh :
NURVIYATI 111 111 010
BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM (BPI)
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO (IAIN)
SEMARANG
2012
IDENTITAS KLIEN
NAMA : Nur Winda Sari, S.Pd.
TEMPAT TANGGAL LAHIR : Pati, 28 November 1988
JENIS KELAMIN : Perempuan
UMUR : 26 Tahun
AGAMA : Islam
TINGKAT PENDIDIKAN : RA Nurul Hidayah ( 1993 )
SD N 02 Tayu Wetan ( 1999 )
SMP N 01 Tayu ( 2003 )
SMA N 01 Tayu ( 2006 )
S1 UNNES Semarang ( 2010 )
PEKERJAAN : Guru Swasta
ALAMAT : Desa Tayu Wetan Rt.03 Rw. 02 Kec. Tayu Kab. Pati
DESKRIPSI MASALAH : Seorang klien bernama winda berprofesi guru swasta. Menikah sudah 2 tahun, orangtuanya selalu mendesak untuk ingin segera diberika cucu. Winda sudah berusaha semaksimal mungkin.tetapi, masalahnya dengan suami. Suami winda selalu menolak jika di ajak untuk berobat yang tradisional. Winda sangat merasa bersalah dengan kedua orang tua dan keluarganya. Winda bingung, bagaimana lagi cara yang harus ditempuh untuk cepat bisa mengaBulkan keinginan orang tuanya khusunya.
Pelaku | Percakapan | Tekhnik |
Klien | “Tok, Tok,Tok” (mengetuk pintu) “Assalamu’alaikum” | |
Konselor | “Wa’alaikum Salam Wr. Wb.” (Menghampiri, MemBukakan Pintu, dan Berjabat tangan) “Mari, Silahkan masuk, Silahkan duduk Bu !” | Attending |
Klien | “Iya Bu, terimakasih.” | |
Konselor | “Bagaimana Kabar Anda?” | |
Klien | “Alhamdulillah, Sehat Bu.walaupun saya dalam proses menghadapi cobaan dari Allah. Maka dari tu saya ingin Ibu membantu dalam masalah saya ini.” | |
Konselor | “Syukurlah kalau begitu. Baiklah, saya akan coba membantu anda. Tetapi, sebelum kita mulai membicarakan masalah anda, perlu Anda ketahui, bahwa saya pkl. 17.00 WIB. ada acara di luar. Dan sekarang sudah menunjukkan pkl.15.50 WIB.berarti kita hanya punya waktu kurang lebih 70 menit. Kalau memang nanti belum selesai, kita lanjutkan di lain waktu ya.” | Structuring ( time limit ) |
Klien | “Baiklah Bu, tidak apa-apa.” | |
Konselor | “Masalah apa yang ingin anda sampaikan terebih dahulu?” | |
Klien | “Begini Bu, saya menikah sudah 2 tahun ini, tetapi sampai sekarang ini belum dikaruniai anak. Orang tua saya selalu menuntut saya untu segera hamil.” | |
Konselor | “Lalu , , ,” | Dorongan minimal |
Klien | “Orang tua saya selalu menuntut cucu dari anak saya. Wajar saja, karena saya memang anak pertama beliau, jadi ya mereka ingin sekali menimang cucu pertamanya.” | |
Konselor | “TAmpaknya, Anda sedang dalam tekanan” | Parafrase |
Klien | “Iya Bu, kami sudah berdo’a dan berusaha siang dan malam. Kami sudah berusaha untuk periksa ke dokter. Tetapi tidak ada masalah tentang hormon dan gen kami terkait hal itu.” | |
Konselor | “Apa ada hal lain yang pernah Kalian lakukan selain ke dokter?” | |
Klien | “Saya sudah melakukan semuanya Bu, Ehm, , , (wajah kusut, takut, dan pandangan kosong)” | |
Konselor | “Anda mengatakan sudah melakukan semuanya? Nampaknya, bertentangan dengan yang saya lihat dan dengarkan.” | Konfrontasi |
Klien | “Jujur saja Bu. Kami belum mencoba dengan perobatan non medis / tradisional itu. Saya takut untuk menyampaikan dengan suami saya. Saya tahu, bahwa Suami saya bukan tipe orang yang seperti itu.” | |
Konselor | “Terus , , ,” | Dorongan Minimal |
Klien | “Saya ingin minta nasihat Ibu, apa yang harus saya lakukan? Saya bingung mengenai hal ini Bu.” | |
Konselor | “Anda meminta saya memberikan nasihat? Tetapi maaf, saya tidak bisa memberikan nasihat sesuai keinginan Anda. Jadi, marilah kita cari solusi jalan keluar bersama sama.” | Structuring ( Role limit ) |
Klien | “Iya Bu, lantas bagaimana? Orang tua saya selalu menuntut saya, saya ingin mengajak suami saya mencoba cara tradisional. Cukup itu dulu yang saya inginkan Bu.” | |
Konselor | “Apa Anda sudah mencoba menyampaikan pada suami Anda?” | |
Klien | “Belum Bu…..karena saya takut mengutarakannya” | |
Konselor | “Anda tadi mengatakan bahwa suami Anda bukan tipe mengenai pengobatan tradisional. Apakah dengan cara seperti itu merupakan siasat Anda untuk selalu berusaha? Bagaimana menurut anda?” | Interpretasi |
Klien | “Iya Bu, Apa salahnya berusaha dan mencoba?” | |
Konselor | “Ya, ya, ya, , , Saya dapat merasakan apa yang Anda Rasakan.” | Empati |
Klien | “Saya tidak tahu apakah saya berani menyampaikan mengenai hal itu dengan suami saya. Tetapi saya harus beranikan diri, supaya bisa terlaksana.” | Eksplorasi |
Konselor | “Tampaknya anda telah mengetahui apa yang harus anda lakukan terlebih dahulu.” | Refleksi |
Klien | “Mungkin dengan menyampaikan sebab dan alasan mengenai pengobatan tradisional akan memberikan jalan atas usaha kami Bu. Kami akan mencoba dengan hal itu dulu.” | |
Konselor | “Bagus ,saya yakin usahamu itu pasti berhasil. Dan suami Anda akan mengerti apa yang Anda maksudkan. Dan orang tua anda mulai mengerti keadaaanmu.” | Penguatan Prediksi |
Klien | “Amin, semoga saja Allah mendengar Do’a itu. Terima kasih Bu.” | |
Konselor | “Baiklah, sebagai kesimpulan akhir pembicaraan kita tadi. Dapat saya kemukakan bahwa Anda tertekan dengan tuntutan orang tua anda mengenai keturunan.” | Summary Akhir/keseluruhan |
Klien | “Iya Bu, terimakasih banyak Anda telah membantu dan meluangkan waktu untuk saya. Kalau begitu, saya permisi dahulu Bu.” | |
Konselor | “Iya sama – sama.” (Berjabat tangan dan mengantarkan keluar) | Attending |
Klien | “Assalamu’alaikum Wr. Wb.” | |
Konselor | “Wa’alaikum Salam Wr. Wb” | |
0 komentar:
Posting Komentar